post image
KOMENTAR
Penertiban Alat Peraga Ilegal (APK) berupa baliho ilegal yang dilakukan oleh jajaran Pemko Medan, KPU Medan dan Panwaslu Medan ternyata belum membuat masing-masing tim sukses pasangan calon langsung sadar untuk menurunkan baliho yang sebelumnya mereka pasang. Selain kembali memasang baliho kampanye yang hampir sama, kali ini beberapa baliho justru "dibumbui" dengan tulisan provokatif dengan mencuri slogan milik pasangan lain. Hal ini terjadi pada baliho ilegal milik pasangan Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI) yang terpasang di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepat di depan Kantor KPU Sumatera Utara.

Dalam baliho milik Gardu Prabowo tersebut terdapat tulisan mengajak warga untuk menggunakan hak suara pada Pilkada 9 Desember 2015 mendatang "Gunakan ha suara anda pada tanggal 9 desember 2015 Hindari Golput sebagai Wujud Partisipasi Demokrasi yang Baik" demikian tulisan diatasnya.

Selain himbauan tersebut terdapat juga tulisan yang diberi warna lebih mencolok disertai beberapa foto banjir, jalan rusak, sampah menumpuk hingga foto kemacetan. Tulisan tersebut sedikit "mencuri" jargon milik pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution atau BENAR yakni menyebutkan "Medan Rumahku.....Apa itu BENAR??

Tulisan ini langsung diikuti "Saatnya Medan Bangkit Pasti Hebat bersama REDI nomor 2, Perubahan untuk Kemajuan" demikian seluruh bahasa dalam baliho tersebut.

Menanggapi baliho ilegal tersebut, Ketua Panwaslu Medan, Raden Deny Admiral mengaku sangat terkejut dengan sikap membandel yang ditunjukkan oleh tim sukses pasangan REDI. Menurutnya, baliho tersebut provokatif dan tidak seharusnya muncul di Pilkada Medan 2015.

"Kan kemarin sudah kita tertibkan, nanti akan kita tinjau dan langsung kita surati agar diturunkan. Kita menghimbau kedua pasangan calon saling menjaga ketertibanlah," katanya, Senin (26/10).[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel