post image
KOMENTAR
Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin tak terjangkau oleh nelayan di Medan Belawan. Terutama minyak solar yang merupakan produk vital mereka dalam melaut.

"Ini membuat para nelayan semakin terjepit," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Medan Sonny Batubara, Senin (26/10).

Sementara, lanjutnya, harga BBM bersubsidi malah lebih mahal dibandingkan harga di industri, yang menyebabkan nelayan menjadi bingung, karena beli di Stasiun Pengisian Dealer Nelayan (SPDN) harganya mahal, sementara diluar harganya lebih murah.

"Tapi resikonya kalau mereka tidak mengambil dua kali, jatahnya malah hilang," ujarnya.

Penyebab mahalnya harga BBM Ini karena SPDN sudah tidak bisa menebus ke AKR lagi. "Ini menyebabkan nelayan menjadi tidak melaut, bahkan mereka pun terancam tidak bisa memberi makan keluarganya," ucap Sonny.

Dia berharap, agar pemerintah dapat memperhatikan nasib nelayan ini. Karena persoalan nelayan merupakan persoalan yang besar, dan SPDN sudah banyak yang tutup akibat harga BBM yang sudah tak terjangkau. Selain BBM, rekomendasi surat ijin keterangan kapal dan kebutuhan minyak juga sangat mempersulit nelayan, karena diberlakukan setiap bulan.

"Kita berharap agar harga subsidi BBM kembali menjadi Rp 4.500 per liter. Nelayan sudah banyak yang tidak melaut karena banyaknya kendala yang harus dihadapi, dan diharapkan rekomendasi ijin keterangan kapal juga jangan diberlakukan setiap bulan, sudah tidak sanggup ini mereka. Apalagi, ikan impor pun sudah banyak yang masuk ke Medan," tukasnya. [hta]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas