Tak hanya menyebabkan gangguan kesehatan, asap kebakaran hutan yang mengganggu pandangan mata menyebabkan kerugian yang besar.
Hal itu disampaikan Ari, warga Medan yang bermukin di Dumai, Pekanbaru kepada Medanbagus.Com, Minggu (25/10).
Pedagang grosir di Dumai ini merasakan kemandegan usahanya tatkala badai asap pekat mendera Medan sepekan belakangan ini.
"Bayangkan bang, dari distribusi barang saja kita sudah merugi. Kalau normal jarak tempuh Medan-Dumai bisa 10 jam, seminggu belakangan ini kami yang bawa barang ke Dumai harus melewatkan dua jam untuk memasang mata," ujar dia.
Dikatakan Ari, selain armada angkut barang dagangan miliknya terganggu, penghasilan dagangannya pun merosot.
"Di Dumai orang kini lebih memilih mengurung diri di rumah, karena asap pekat. Yang belanja ke toko kita pun tidak seramai hari sebelum Dumai dikepung asap," ujar dia. [hta]
KOMENTAR ANDA