Tragis, ratusan juta rupiah alokasi dana peruntukan pelaksanaan foging (pengasapan) diduga raib/mengendap di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan.
Terbukti, sejak Desember 2014 lalu hingga sekarang, dana pemberantasan nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut tidak kunjung cair. Tentu saja, pelaksanaan foging terganggu dan dikuatirkan kasus DBD meningkat.
Fakta tersebut merupakan temuan anggota Komisi B DPRD Medan Mulia Asri Rambe, terkait banyaknya permintaaan warga Medan untuk dilakukan foging dilingkungan mereka namun tak terealisasi. Ternyata petugas foging di Puskesmas kesulitan mendapatkan dana pendahuluan untuk foging.
"Ini sangat kita sayangkan, kita minta pertanggungjawaban Kadis Kesehatan Kota Medan Usma Polita. Dikemanakan dana tersebut, kasihan petugas foging di Puskesmas yang mendahulukan dana sendiri untuk biaya foging selama ini," tegas pria yang akrab disapa Bayek ini kepada wartawan, Kamis (22/10/2015)
Dia mengaku, banyak menerima keluhan warga masalah penyakit DBD. "Pada saat itu juga warga minta supaya dilakukan foging. Ternyata petugas foging kesulitan soal biaya karena dana dari Dinkes Medan tak kunjung cair. Ini ada permainan apa di Dinkes Medan. Petugas sudah mendahulukan hampir satu tahun, sampai kapan lagi batas kesabaran mereka," ujarnya.
Saat Bayek mempertanyakan hal itu ke petugas foging Puskesmas Martubung Suprapti, tidak bersedia menjelaskan secara rinci. Suprapti mengatakan tetap melakukan foging jika disuatu tempat terdapat kasus DBD.
Diakui Suprapti, sejak Desember 2014 lalu hingga saat ini terdapat sekitar 40 kasus DBD di lingkungan Puskesmas Martubung. Setiap kasus dilakukan foging dan memerlukan biaya sekitar Rp 70 ribu per kasus.[rgu]
KOMENTAR ANDA