Kota Berastagi sejak Rabu sore hingga saat ini masih di selimuti kabut asap yang cukup pekat. Hal ini menyebabkan aktifitas warga menjadi terganggu.
Salah seorang pengendara sepeda motor Gerry Yuno menuturkan, sepanjang perjalanannya dari Medan menuju Kota Berastagi pandangannya menjadi terganggu. Sehingga ia bersama rekan-rekannya harus berhati-hati dan mengendarai sepeda motor dengan hanya kecepatan sedang.
"Kita dari Medan, sepanjang perjalanan ini mataku perih. Kabut asap ini sangat mengganggu sekali. Jadi kita tak berani kencang-kencang kali, takut kecelakaan pulak kan. Tapi ya itu, jadilah lama sampainya, biasanya dua-tiga jam saja bisa tembus ke Berastagi ini kalau tak pala macet dan tak singgah-singgah, sekarang lebih lah," ucapnya kepada wartawan, Kamis (22/10/2015).
Sementara itu, salah seorang pedagang pakaian dan souvenir di Kota Berastagi Dorma Ginting mengungkapkan, sepanjang kabut asap menyelimuti Kota Berastagi omzet dagangannya menurun drastis. Pengunjung yang biasa ramai di akhir pekan juga berkurang.
"Biasanya disini selalu ramai, apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu, tapi sekarang agak sepi kulihat, pejualanku pun berkurang. Biasanya satu hari aku bisa menjual 5-10 potong pakaian, kalau sekarang satu baju pun susah laku. Omzet ku biasanya bisa sampai Rp 5 juta lebih perbulan, sekarang Rp 1-2 juta lah, itupun kadang nggak sampai segitu. Belum lagi erupsi Gunung Sinabung kan, yang sering kemari arahnya," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA