Dua bocah Patricia Rahel Silalahi (8) tahun dan Aqila Maulida (9) bulan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pirngadi Medan.
Informasi dihimpun, Rabu (21/10) menyebutkan, Rahel yang merupakan putri keempat dari lima bersaudara pasangan Ani br Sagala (34) dan Sahat Silalahi (35) yang dirawat di ruang inap anak 9 lantai IV ini, mengalami lumpuh lantaran tulang kakinya patah mendadak saat bermain.
Rahel yang merupakan warga Jalan Pukat Banting 1/Rel KA, Kecamatan Medan Denai mengalami lumpuh sejak umur 5 tahun. Tim medis RSUD Pirngadi menduga Rahel menderita Fractur Femur Dextra atau terputusnya kontinuitas tulang.
Sedangkan Aqila Maulida yang merupakan anak dari pasangan Asnah Murniati (41) dan Hamidi (53), warga Jalan Menteng 2, Gang Jermal 1 Ujung, Medan Denai yang dirawat di ruang inap anak 3 di lantai III mengalami gizi buruk.
Orang tua Rahel, Ani Sagala, Rabu (21/10) menuturkan, saat kaki kanan putrinya patah, ia dan suami hanya bisa membawa Rahel ke pengobatan tradisional.
Hal ini dikarenakan, ia tidak sanggup membawa putrinya itu berobat ke rumah sakit, karena kondisi ekonomi rumah tangganya yang sulit.
"Setelah dibawa beberapa kali ke pengobatan tradisional, Rahel
sempat bisa jalan dan main, namun tidak lama karena tulang kakinya patah-patah lagi. Bukan yang sebelah kanan aja, kiri juga," ujarnya.
Ani mengaku, pernah mengurus BPJS Kesehatan dengan melaporkan data ke kepling. Namun hingga kini belum ada kejelasan.
"Sampai sekarang tidak ada kejelasan tentang PBJS itu. Kami takut bawa ke Rumah Sakit, karena tidak ada biaya," jelasnya.
Dirinya berharap, anaknya dapat kembali berjalan normal lagi seperti saat kecil. "Saya berharap anakku dapat berjalan dan sekolah," katanya.
Sementara itu, orang tua Aqila Maulida bernama Asnah mengatakan, awalnya Aqila mengalami sesak, batuk, dan panas sejak lahir.
Namun, karena ketiadaan biaya, ia membawa anaknya berobat ke Posyandu.
"Mau dibawa ke Rumah Sakit kami tidak ada uang. Saya berharap anakku cepat sembuh," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA