Presiden Joko Widodo menyetujui pemberatan hukuman bagi pelaku kekerasan seksual pada anak. Salah satu pemberatan hukuman ialahdengan cara mengkebiri syaraf libido si pelaku.
"Tadi digelar rapat terbatas (ratas) terkait pencegahan kekerasan terhadap anak dan Presiden setuju adanya pemberatan hukuman bagi pelakunya," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Selasa (20/10).
Sebelumnya, terkait dengan upaya pencegahan kejahatan seksual pada anak, Kementerian Sosial juga telah mengusulkan adanya Instruksi Presiden (Inpres) pengarusutamaan perlindungan anak dalam pembangunan untuk mencegah dari berbagai tindak kekerasan
"Saat ini, memang ada Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak, tetapi kalau kita punya Inpres pengarusutamaan perlindungan anak dalam pembangunan itu sangat spesifik," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Dalam praktiknya, di Kementerian Pendidikan atau di bawah dinas pendidikan, Kementerian Kesehatan di bawah dinas kesehatan, dan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah dinas PUPR, semua akan memasukkan di dalam rancangan pembangunan mereka pengarusutamaan perlindungan terhadap anak.
"Misalnya, kalau ada plaza, sekolah, serta tempat keramaian. Maka, semua pihak akan menjadikan perlindungan anak sebagai arus utama dalam pembangunan," katanya seperti dilansir Antaranews. [hta]
KOMENTAR ANDA