Pengamat Politik Universitas Sumatera Utara (USU) Agus Suryadi mengatakan pemilihan kepala daerah yang didasarkan pada prinsip primordialisme sudah mulai hilang di Sumatera Utara. Hal ini didasarkan pada berbagai pengalaman hasil pemilu baik ditingkat Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pilkada kabupaten/kota.
Demikian disampaikannya dalam "Workshop Hasil Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota di Sumut" di Hotel Grand Antares, Medan, Selasa (20/10).
"Dari pengalaman sudah terbukti, ada yang berasal dari perkumpulan marga yang maju tapi tidak lolos juga. Padahal yang bersangkutan itu pengurus perkumpulan marga. Itu membuktikan unsur primordial sudah berkurang," katanya, Selasa (20/10).
Menurut Agus, pengawasan yang utama yang harus dilakukan oleh jajaran pengawas yakni pengawasan terhadap kalangan yang disebutnya dengan istilah "Golongan Penunggu Uang Tunai" yang juga bisa disingkat Golput. Sebab dari analisis dan riset yang mereka lakukan, faktor uang masih menjadi hal yang paling mampu mempengaruhi pemilih pada setiap pemilu di Sumut.
"Di Sumut ini berbeda, yang memiliki uang tunai yang selalu menang. Ini yang harus menjadi catatan untuk diwaspadai," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA