Sikap arogan ditunjukkan oleh Wakapolsek Medan Kota AKP Torang Niari Sinaga dan personilnya.
Pasalnya, mereka membongkar kursi dan membubarkan masyarakat yang sedang berduka cita atas meninggalnya Opung Will Fernando Boru Tohang di Jalan Bahagia By Pass, Kecamatan Medan Kota, Senin (19/10) sore.
Parahnya lagi, pembongkaran kursi dan membubarkan masyarakat tanpa adanya koordinasi dengan pihak keluarga.
Informasi dihimpun, kejadian itu berawal saat Karo Ops Polda Sumut, Kombes CBS Nasution melintas di Jalan tersebut.
Karena macet, ia meminta Wakapolsek dan personilnya turun kelokasi agar membuka Jalan Bahagia By Pass, Jalan Simpang Saudara sampai Simpang Kemiri II yang ditutup.
Wakapolsek yang mendapat perintah, turun bersama personilnya dan langsung membongkar kursi serta membubarkan masyarakat yang berduka cita.
Melihat aksi petugas kepolisian yang arogan dan tidak mempunyai rasa kemanusiaan, masyarakat menyoraki dan mengusir petugas.
"Tindakan polisi tersebut tidak profesional. Kita sedang berduka cita, tapi mereka malah arogan. Banyak lokasi macet yang harus mereka tangani, tapi kenapa kami yang sedang duka cita dibubarkan," kata salah seorang keluarga yang meninggal bernama Andi (34).
Salah seorang warga bermarga Hutahuruk mengatakan, pembongkaran paksa kursi dan masyarakat yang sedang berduka, dikarekan Karo Ops Poldasu diduga membekingi ekspedisi di Jalan tersebut.
"Jadi kami lihat truk- truknya tak bisa lewat, karena di tutup ada yang meninggal. Karo Ops Poldasu itu yang membekingi usaha ekspedisi di Jalan itu," pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Wakapolsek Medan Kota yang melakukan pembongkaran paksa kursi dan pembubaran masyarakat yang hadir dalam duka cita tersebut.[rgu]
KOMENTAR ANDA