Sebanyak 923 kasus DBD ditemukan sepanjang Januari hingga September 2015 di Kota Medan.
"Pada Januari tercatat 194 kasus, Februari 182 kasus, Maret 115 kasus, April 87 kasus, Mei 64 kasus, Juni 60 kasus, Juli 81 kasus, Agustus 55 kasus dan September 85 kasus," kata Kasi Pencegahan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri, Senin (19/10).
Diungkapkannya, kasus DBD ini banyak terjadi, karena Kota Medan merupakan daerah endemis DBD.
"Kasus DBD biasanya meningkat pada periode Oktober hingga Desember, karena terjadinya musim penghujan. Peningkatan DBD ini sudah tampak pada September lalu, namun dengan program pengendalian yang kita lakukan, mudah-mudahan kasusnya tidak setinggi tahun lalu yang mencapai sekitar 1.600 kasus," ujarnya," katanya.
Dinkes Kota Medan juga mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan PSN (Penanggulangan Sarang Nyamuk) di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Terutama, katanya, didaerah yang setiap tahunnya terdeteksi kasus DBD dengan jumlah yang besar, yakni Kecamatan Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Deli, Medan Selayang, Medan Johor dan Medan Amplas.
"Upaya yang telah dilakukan Dinkes Medan dalam pencegahan DBD adalah dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat, sekolah-sekolah, tempat ibadah," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA