Pemerintahan Jokowi-JK telah memimpin Indonesia selama satu tahun. Namun sayang, kondisi Indonesia hingga saat ini masih kurang menentu.
Berbagai organ-organ taktis mulai terbentuk dalam merespon kepemimpinan buruk Jokowi-JK, seperti Aliansi Tarik Mandat (ATM), sebuah organisasi yang sejak satu tahun belakangan konsisten menggaungkan tarik mandat Jokowi-JK. Organ taktis ini diinisiasi oleh IMM, GPII, Himmah Alwashliyah, dan Himmah Persis.
Tidak hanya itu, ada juga Solidaritas Nasional Pembebasan Indonesisa (SNPI) yang digagas oleh PMKRI, LMND dan IMM. Termasuk organ Lingkar Studi Ciputat (LSC) yang digagas oleh lintas generasi alumni UIN Ciputat, Aliansi Indonesia Bersatu, Aliansi Mahasiswa Kalimantan Menggugat, Barisan Mahasiswa Oposisi Nasional, dan lain-lain.
Forum-forum ini menilai pemerintahan Jokowi-JK tidak lagi layak untuk dipertahankan. Mereka secara kompak menuntut Jokowi-JK untuk lengser dari jabatannya.
Disebutkan Ketua Umum DPP IMM Beni Pramula, maraknya organ-organ taktis tersebut dibentuk menandakan bahwa kegelisahan rakyat semakin meluas. Terlebih, kebijakan ekonomi di bawah pemerintahan Jokowi-JK justru semakin liberal. Membuka keran liberalisasi di semua sektor. BBM disesuaikan dengan harga pasar, membuka keran investasi seluas-luasnya ditunjang dengan paket deregulasi yang cenderung menjual daripada menguntungkan negara.
"Jokowi-JK juga telah memperpanjang izin ekspor kepada PT. Freeport walaupun melanggar UU Minerba dan menjamin perpanjangan Kontrak Karya PT. Freeport yang jelas-jelas melanggar UU," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL (19/10).
Beni juga mengatakan bahwa setahun Jokowi JK memimpin, justru membuat politik semakin gaduh dan leadership lemah. Beni bahkan menyebut Indonesia di era Jokowi, layaknya republik multipilot.
"Jokowi tak bisa melepaskan diri dari kepentingan elit politik dan para pemilik modal besar di belakangnya," sambungnya.
Beni melanjutkan bahwa besok (20/10) akan ada digelar aksi besar-bearan oleh berbagai elemen tersebut untuk bersama-sama merespon problematika bangsa yang ada dan konsolidasi masif untuk menyamakan pandangan menurunkan Jokowi-JK.
"20 oktober ini genderang perubahan itu akan kami tabuh di beberapa titik aksi, di antaranya istana dan di DPR RI. Ribuan massa akan mendesak Jokowi-JK untuk lengser dan kami akan merangsuk ke Senayan meminta agar melakukan Sidang Istimewa mencabut mandat Jokowi-JK," tandasnya. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA