Program bela negara yang dicanangkan Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu mendapat respons positif. Pasalnya, bela negara merupakan bentuk kesadaran nasionalisme masyarakat terhadap bangsa dan negara.
"Saya sangat setuju dengan program bela negara. Bela negara menunjukkan patriotisme dan nasionalisme warga negara. Ini penting," ungkap Dewan Pakar Lembaga Strategi Budaya Nusantara, RM Mustadjab Latip, Jumat (16/10) seperti dikutip dari Kantor Berita Politik Rmol.co.
Menurutnya, konsep bela negara sudah ada sejak masa Bung Karno dan dilanjutkan di masa Soeharto. Namun implementasinya belum maksimal. Yang pasti peserta program bela negara bukan seperti militer. Tapi untuk menjaga negara.
"Selama ini kita berpikir negara kita sudah aman. Namun dalam regional kita masih perlu menjaga di wilayah perbatasan dengan negara lain. Perbatasan dengan Malaysia, Singapura, Australia bahkan Cina," tegasnya.
Ia juga memastikan konsep bela negara ini berbentuk persiapan saja. Dimana mereka dipersiapkan untuk mengantisipasi keadaan yang akan datang.
"Intinya bela negara menanamkan kesadaran nasionalisme dan patriotisme," katanya, seraya menambahkan pihak yang menolak program bela negara ini diragukan nasionalismenya. [ben]
KOMENTAR ANDA