post image
KOMENTAR
Direktur PUSPHA Sumut, Muslim Muis mengatakan, pelaku kriminalitas saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang tidak berpendidikan. Sebaliknya, orang yang berpendidikan malah melakukan aksi kriminalitas tersebut.

"Banyak orang yang berpendidikan, seperti oknum MK, jaksa, polisi, orang kaya, advokat melakukan kriminalitas," kata Muslim dalam acara diskusi publik dengan tema "Benarkah Angka Kriminalitas di Medan Menurun" di Jus Kuphi Medan, Jalan Setia Budi, Kamis (15/10) sore.

Kata Muslim, tingginya angka kriminalitas juga terjadi karena adanya urbanisasi.

"Tingginya masyarakat melakukan urbanisasi ke Kota Medan ditambah tidak adanya lapangan pekerjaan, membuat
orang melakukan kriminal," katanya.

Selain itu, kriminalitas di Kota Medan juga terjadi karena faktor ekonomi dan narkoba. "Untuk membeli narkoba mereka tidak mempunyai uang, membuat seseorang  melakukan kriminal," ujarnya.

Untuk itu, dirinya berharap pihak kepolisian untuk meningkatkan patroli, jaga malam dan  razia. Kendati hal itu memerlukan anggaran yang besar.
"Penerangan ditempat gelap juga diperlukan. Polisi harus singkron dengan pemerintah daerah," harapnya.

Wakapolresta Medan, AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho mengungkapkan, angka kriminalitas di Kota Medan dinilai
menurun. Hal ini dikarenakan pihak kepolisian telah bekerja secara maksimal untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat di Kota Medan.

"dari data yang kita kumpulkan tiap- tiap polsek di jajaran Polresta Medan, angka kriminalitas di Kota Medan menurun," katanya.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan masih banyak kasus yang belum dapat terungkap oleh pihak kepolisian.

"Dengan acara seperti ini pihak kepolisian berharap masyarakat dapat bekerjasama untuk dapat menjaga keamanan di Kota Medan," jelasnya.

Saat ini, katanya, Polresta Medan telah mempunyai media online yang berisi tentang informasi pelayanan kepada masyarakat.

"Kita juga ada SMS center untuk menampung pengaduan masyarakat. Jadi jika masyarakat mengalami atau melihat ada kejahatan dapat menghubungi SMS center kami," ungkapnya.

Untuk mencegah kriminalitas terhadap anak, dirinya juga menghimbau agar masyarakat dapat menjadi polisi bagi dirinya sendiri.

"Misalnya kepada anak dapat diajarkan jika melihat orang asing yang mengganggu dirinya, agar berteriak, melemparkan batu atau yang lainnya," jelasnya.

Ketua Bidang Hukum Markas Besar Kops Bela Negara Indonesia,  M Yasir Silitonga mengatakan, salah satu tujuan terbentuknya bela negara  adalah menekan angka kriminalitas kepada masyarakat.

"Kops Bela Negara Indonesia secara berkala telah menggelar pelatihan kedisiplinan bagi anggota. Kita juga yakin dapat meredam angka kriminalitas dimulai dari dini," pungkasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel