Dalam suasana yang serba sulit seperti saat ini, masyarakat akan dengan mudahnya disulut api provokasi.
Begitu kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Ahmad Muzani menanggapi kerusuhan Aceh Singkil yang berujung pada pembakaran rumah ibadah. Menurutnya, insiden ini merupakan pengulangan atas kasus Tolikara.
"Saya kira ini kan berulang, situasinya sekarang sangat rawan dengan provokasi dalam suasana yang memang serba sulit," sebut dia di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Kamis, 15/10).
Di Sumatera misalnya, semua komoditi yang menjadi basis kehidupan rakyat menurun. Harga sawit turun, karet turun, kemudian kekeringan panjang, dan asap dimana-mana.
"Jadi saya kira ada daya kesadaran masyarakat yang tidak panjang sehingga provokasi mudah disulut oleh hal-hal yang bersifat emosional. Faktor keyakinan dan agama adalah faktor pemicu paling sensitif dalam hal ini, sehingga itu menjadi pemicu," papar Muzani.
Sekjen DPP Partai Gerindra itu menambahkan, jalan keluarnya adalah kita harus mengembalikan kesadaran sebagai sebuah bangsa untuk tetap menyadari bahwa kerukunan, kebhinnekaan adalah faktor dasar dari terbentuknya negara.
"Dan itu harus menjadi kesadaran semua anak bangsa, para tokoh harus terus mengingatkan ini sebagai sebuah bagian penting," tukas Muzani.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA