Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso harus segera dicopot dari jabatannya karena tidak mampu mengantisipasi peristiwa pembakaran gereja dan bentrok warga di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh.
"Selain Kepala BIN, kami meminta Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi, dan Kapolres AKBP Budi Samekto untuk dicopot dari jabatannya karena gagal mengamankan warga korban bentrok," kata Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ayub Manuel Pongrekun, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 14/10).
Insiden tersebut, menurut Ayub seharusnya dapat diantisipasi oleh pemerintah jika saja Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja maksimal. Sehingga hal seperti ini tidak perlu terulang kembali.
"Kasus Tolikara pada Juli 2015 lalu dan pembakaran gereja kali ini menunjukkan betapa Sutiyoso gagal lagi melaksanakan tugasnya," ujarnya.
Dia mengatakan peristiwa di Aceh Singkil menunjukkan bahwa Sutiyoso dan jajarannya memang tidak mampu menjalankan tugas-tugas intelijen. Bahkan ironisnya, personil aparat keamanan tidak mampu menunjukkan rasa aman terhadap warganya.
"Kapolri harus bertindak bukan mengembangkan argumen sesat bahwa yang terjadi adalah bentrok warga . Harus ada yang bertanggung jawab terhadap pecahnya kerusuhan di Singkil," demikian Ayyub.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA