Permintaan masyarakat agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkantor di Riau dinilai wajar. Sebab, selama hampir empat bulan kabut asap yang melanda Riau belum juga ditangani serius. Sehingga kondisinya sudah makin parah.
"Mestinya untuk memberi efek psikologis bagi masyarakat Riau yang butuh keseriusan pemerintah, Presiden dapat berkantor di sana untuk beberapa waktu," kata pengamat Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi Asril kepada redaksi, Selasa (13/10).
Menurutnya, dengan cara tersebut kepercayaan masyarakat Riau akan tumbuh kembali terhadap pemerintah pusat. Selain itu, juga memberi preseden baik untuk NKRI bahwa Presiden tidak hanya berkantor di Jakarta.
"Riau sudah begitu parah masalahnya dibandingkan dengan daerah lain. Riau juga belum dikunjungi oleh Jokowi kecuali Kabupaten Kampar, itupun dalam konteks program KIS (Kartu Indonesia Sehat) dan bukan penanganan asap," jelas Asrinaldi.[rgu]
KOMENTAR ANDA