Kabut asap imbas kebakaran lahan di Sumatera Selatan kembali menelan korban. Kali ini giliran seorang bayi perempuan Arika Patina Ramadhani (15 bulan) yang tutup usia. Sebelumnya, Muhammad Husin Saputra bayi usia 28 hari juga meninggal dunia karena kabut asap.Putri pertama dari pasangan Muhammad Bakri (31) dan Asnayanti (27), sebelumnya sempat menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang, sekitar pukul 07.00WIB kemarin (Minggu, 11/10). Setelah pukul 17.00WIB, Arika dinyatakan meninggal karena infeksi paru-paru akibat asap.
Informasi yang dihimpun, sebelum terkena gejala sakit, Bakrie pada Sabtu pekan lalu (10/10) sempat berkunjung ke rumah mertuanya di kawasan Plaju. Saat itu kabut asap memang pekat.
Usai berkunjung, Bakri bersama sang istri dan anaknya kembali pulang ke rumah kontrakan mereka yang berada Jalan Swadaya, Lorong Keluarga, RT 42 No 2403 Kelurahan Pakjo Palembang.
"Setelah di rumah, malamnya anak saya demam. Akhirnya saya bawa ke klinik dan dikatakan anak saya sakit pernafasan, setelah itu dikasih obat anti biotik," kata Bakri usai memakamkan anaknya di TPU Kebun Bunga Palembang, Senin (12/10).
Merasa panas dan demam anaknya tak kunjung turun, Minggu pagi Bakri lalu membawa sang buah hati ke rumah sakit.
"Kata dokter anak saya sudah parah, sehingga diberikan oksigen. Ternyata pas sore semakin tambah parah hingga akhirnya meninggal. Anak saya dinyatakan terkena sakit infeksi paru-paru," ujar pegawai swasta ini seperti diberitakan RMOL Sumsel.
Muhammad Yamin, paman korban mengaku, kondisi keponakannya itu diperparah karena kabut asap yang kian menebal. "Lingkungan yang kita sudah tidak sehat. Orang sehat pun bisa sakit. Apalagi anak kecil," cetus Yamin.
Yamin berharap agar bencana kabut asap ini cepat berkahir, hingga tak ada lagikorban yang berjatuhan. "Semoga ini adalah korban terakhir, jangan ada lagi bayi yang meninggal karena asap," tutup Yamin. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA