Hingga saat ini aktivits Gunung Sinabung di Kabupaten Karo masih bergejolak. Tidak kurang dari 10 semburan setiap harinya.
Bahkan saat cuaca panas, Gunung Sinabung mengeluarkan semburan berupa batu kecil dan cacing halus. Sedangkan, memasuki musim penghujan mengeluarkan lahar dingin.
"Kita disini serba salah, karena apapun cuacanya tetap berdampak," kata Petani sayuran di Mulya Rakyat Kecamatan Merek Kabupaten Karo, Eva kepada MedanBagus.Com, Minggu (11/10).
Akibatnya hal itu, para petani mengalami kerugian yang tidak sedikit. Namun, mereka mengaku pasrah karena ini merupakan bencana alam.
"Kalau di daerah Berastagi dan Pesisir semua sudah mengungsi. Apalagi semburan batu dari Gunung Sinabung berkisar 3 km terasa masih panas hingga sekarang," ujarnya.
Dirinya berharap, pemerintah tetap memperhatikan para pengungsi dan masyarakat sekitar Tanah Karo. Terutama terhadap mata pencahariannya, yakni lahan pertanian.
'Inilah yang kita harapkan, ada selalu perhatian pemerintah. Karena kita tidak tahu sampai kapan Gunung Sinabung ini berhenti meletus," tukasnya. [ben]
KOMENTAR ANDA