Penggunaan masker biasa yang digunakan sehari-hari bukanlah sebuah solusi dalam mengantisipasi kabut asap ini. Pasalnya, masker tersebut bukan untuk menolak debu atau asap masuk kesaluran pernapasan, tetapi sebagai salah satu terhindarnya dari penularan penyakit batuk dan TBC dari orang-orang disekitar.
"Yang ampuh itu sebenarnya masker jenis bercorong, kalau itu baru benar. Inilah yang seharusnya dihimbau pemerintah kepada masyarakat dan kalau perlu berikan secara cuma-cuma," ujar Ketua Forum Pemerhati dan Penulis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (FP5A) Dr Binsar H Naibaho M Kes kepada MedanBagus.Com, Kamis (8/10/2015).
Dia mengimbau agar masyarakat terutama wanita hamil dan anak-anak agar memperbanyak minum air putih, mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi dan seimbang serta yang berserat. Selain itu juga dianjurkan minum multivitamin. Hal ini sebagai salah satu kiat agar tetap hidup sehat dan tidak rentan terhadap penyakit.
Selain itu, katanya, jangan keluar rumah jika tidak berkepentingan agar terhindar dari penyakit yang disebabkan kabut asap yang semakin parah ini.
"Terutama bagi anak-anak usia sekolah, agar jangan banyak bermain, lebih baik gunakan jam istirahat seperti tidur siang dirumah. Karena pada siang hari ketika panas matahari sedang terik adalah yang paling rentan terserang penyakit ditambah dengan kabut asap ini," tukasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA