Pemadaman listrik yang kembali terjadi di Kota Medan menyebabkan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) mengeluh.
Pelaku UKM di bidang industri kreatif handmade Medan Marelan, Endessy Nuritalia menuturkan, pemadaman listrik yang kembali terjadi belakangan ini membuat usahanya sedikit merugi karena jadwal menjadi kacau.
Alhasil, lanjutnya, para pelanggan menjadi marah-marah karena pemesanan tidak selesai sesuai tepat waktu. "Tapi, mau bagaimana lagi tenaga penjahit kita juga tidak bisa dipaksa. Selain itu, saya pun tidak berani mengambil pesanan yang waktunya sangat singkat (mepet)" ucap Wanita yang kerap disapa Endess kepada MedanBagus.Com, Selasa (6/10/2015).
Dia menambahkan, jika pemadaman ini terjadi berlangsung lama, maka pemesanan bisa terhenti dan dirinya kehilangan pelanggan, sehingga menyebabkan penghasilan menjadi berkurang. Sementara, untuk membeli genset, Endess mengaku belum memiliki dana yang cukup.
"Omzet saja tidak seberapa, hanya sekitar Rp 2-4 jutaan per bulan. Belum lagi suara genset yang mengganggu tetangga," bebernya.
Dia berharap, agar masalah krisis listrik ini segera teratasi.
"Jika memang terjadi pemadaman setidaknya harus terjadwal, sehingga saya bisa mengantisipasinya," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA