Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, KSPI dan buruh Indonesia mendukung Presiden Jokowi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Buruh mendukung Pak Jokowi menurunkan harga BBM 5 Oktober," kata Said Iqbal, Minggu (4/10).
Ia menegaskan, sudah sejak enam bulan KSPI dan buruh konsisten menuntut pemerintah untuk menerbitkan paket kebijakan ekonomi kepada sektor riil. Seperti penurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), penurunkan harga barang khususnya harga beras dan sembako, penurunkan harga listrik industri dan rumah tangga, penurunkan biaya logistik, dan penurunkan harga elpiji 3 kg.
Mereka juga mendesak pemerintah untuk menghapus retribusi yang memberatkan industri, mengkikis biaya-biaya birokrasi yang mahal, menurunkan biaya pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), memberikan tax holiday dalam jangka pendek, memberi insentif pengusaha yang melaksanakan bahan bakunya 'local content' di atas 60 persen, dan menaikan upah buruh 2016 sebesar 22 persen.
Menurut Said Iqbal, kebijakan-kebijakan ekonomi ini lah yang ditunggu dalam paket kebijakan ekonomi jilid III nanti.
Seperti diketahui, Pemerintah dalam waktu dekat akan meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid III setelah sebelumnya telah mengeluarkan paket I dan II. Paket-pekat tersebut 'digelontorkan' dengan harapan untuk menggairahkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk menguatkan posisi rupiah terhadap dolar AS.
Jumat lalu (2/10), Presiden Jokowi telah meminta harga BBM dihitung kembali agar dapat diturunkan. Hal ini termasuk ke dalam paket kebijakan ekonomi jilid III yang terus dibahas dan akan segera keluar dalam waktu dekat. Jokowi menyebut keputusan soal turun atau tidaknya harga BBM akan dilaporkan kepada dirinya pada hari Senin, 5 Oktober 2015. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA