Pengamat Anggaran USU, Elfenda Ananda mengapresiasi kinerja KPK terkait penetapan tersangka kasus dugaan suap interpelasi DPRD Sumut.
"Kita percayakan proses penyelidikan KPK hingga tuntas, agar jangan ada persepsi masyarakat yang negatif terhadap aparat hukum. Sebenarnya, mengenai terlalu banyak ekspos dari KPK tidaklah menjadi masalah karena positifnya, menjadi pembelajaran bagi yang lain," kata Elfenda kepada MedanBagus.Com, Jumat (2/10/2015) di Medan.
Menurutnya, KPK jauh lebih progresif dibandingkan aparat hukum lainnya. Dan ini menjadi pembanding kepada masyarakat. Jika ada pendapat bahwa KPK terlalu banyak ekspos sebenarnya tidaklah mengganggu perekonomian. Karena perekonomian akan berjalan terus," ucapnya.
Dikatakannya, yang dikhawatirkan justru dari segi pembangunan. Karena hal ini akan sedikit tersendat, disebabkan Gubsu Gatot Pujo Nugroho yang telah tertangkap.
"Tetapi meskipun begitu, tidaklah menjadi persoalan, karena tetap ada penggantinya meski masih berstatus plt gubsu," katanya.
Elfenda meminta agar masyarakat memandang positif dengan kinerja KPK, meski dianggap terlalu banyak ekspos. "Memang dikhawatirkan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akibat pemberitaan itu, seperti para tersangka menyiapkan strategi untuk mengelak pemeriksaan lanjutan, hingga melarikan diri keluar negeri. Tapi, KPK juga harus sudah mengantisipasi hal ini, karena "action" penangkapannya akan dilakukan minggu depan. Siap ekspos, siap juga antisipasinya, agar kepercayaan masyarakat tidak luntur," tukasnya.
Diketahui, Penetapan tersangka kasus dugaan suap interpelasi DPRD Sumut kabarnya akan dilakukan KPK pekan depan. Para penyidik KPK telah merampungkan hasil pemeriksaan 107 anggota dan mantan anggota DPRD Sumut yang dilakukan di Mako Brimob Polda Sumut, dua pekan lalu.[rgu]
KOMENTAR ANDA