Paket kebijakan ekonomi jilid II yang fokus terhadap industri, ekspor dan keuangan ternyata tidak membuat banyak orang optimis.
Sementara ekonom dan potilisi bahkan meragukan paket ini bisa berjalan. Bahkan ada yang menilai, paket ini, yang diantaranya memangkas izin investasi, justru akan membuat kuku-kuku neoliberalisme kian menancap kuat.
Menurut Direktur Segitiga Institut, Muhammad Sukron, hal ini bukan semata terkait dengan substansi paket kebijakan ini saja. Ini juga terkait dengan nakhoda bidang ekonomi yang banyak diragukan. Darmin Nasution, sang Menko Perekonomian, yang merupakan seorang kutu buku yang tak bisa bergerak dinamis di tengah kondisi ekonomi lampu merah, baik kareka keadaan ekonomi global maupun karena fundamental ekonomi di dalam yang rapuh.
"Bahkan, pasar ternyata tak menyambut positif baik sosok Darmin," kata Sukron, yang juga Wakil Bendahara Umum Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahaiswa Muhammadiyah (IMM), kepada Kantor Berita Politik RMOL (Kamis, 1/10).
Ketika Darmin masuk kabinet, jelas Sukron, rupiah malah terus terpuruk. Keterpurukan rupiah yang kian merosot pun menjadi spekulasi di berbagai kalangan, baik akademisi, aktivis mapun politisi bahwa krisis ekonomi akan bergerak menjadi krisis politik.
"Bila ini yang terjadi, maka posisi Jokowi, benar-benar terancam. Masalahnya, kini, seakan semua tak mau jujur. Semua terlihat dan memperlihatkan kaadaan aman-aman saja. Padahal keadaan sedang bergolak," ungkap Sukron, yang juga mantan Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Sukron melanjutkan, dalam konteks ini, Jokowi memang keliru dalam melakukan reshuffle jilid pertama. Sosok yang tepat untuk menjadi Menko Perekonomian adalah Rizal Ramli. Berbeda dengan Darmin yang berpikir dan bergerak kaku, Rizal Ramli seorang konseptor ekonomi yang canggih, menguasai teori dan bergerak cepat mengatasi persoalan.
"Dan Rizal Ramli selama ini begitu mengutamakan kepentingan nasional. Ini yang utama. Karena itu, kini sangat mendesak, tim ekonomi Jokowi sebaiknya dipimpin Rizal Ramli. Rizal juga bisa berbuat banyak untuk negara dan rakyat dengan dengan posisi di Menko Ekonomi," demikian Sukron. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA