Tim Pengawas Haji DPR RI meminta PPIH daker (daerah kerja) Mekkah dan Madinah untuk mempersiapkan secara baik rencana kepulangan jamaah haji ke Indonesia, yang mulai hari ini.
Pasalnya, kata Wakil Ketua Pengawas Haji DPR RI Saleh P. Daulay, kepadatan dan kesibukan bandara Jeddah dan Madinah akan semakin meningkat dalam beberapa hari ke depan. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah tidak terjadinya delay penerbangan yang tentu sangat mengganggu kenyamanan jamaah haji.
"Kemarin, di Jeddah ada penerbangan menuju Jakarta yang delay sampai 10 jam. Hal seperti ini tentu tidak mesti terjadi jika dilakukan antisipasi sejak awal," ungkap Saleh (Selasa, 29/9) dalam pesan singkatnya.
Tahun lalu, keterlambatan dan penundaan penerbangan juga terjadi. Waktu itu, keterlambatan dikarenakan adanya satu sektor bandara yang tidak bisa dimasuki jamaah. Akibatnya, penumpukan jamaah haji tidak bisa dihindari.
"PPIH sebaiknya segera menghubungi otoritas bandara. Setidaknya, jamaah haji Indonesia diberikan satu pintu khusus. Dengan begitu, proses boarding jemaah bisa lebih cepat dilakukan," ucap Ketua Komisi VIII DPR ini.
Selain itu, keterlambatan juga bisa terjadi di imigrasi. Untuk mengantisipasi hal itu, PPIH bisa menempatkan petugas-petugasnya untuk membantu dan mendampingi para jamaah.
"Jamaah kita banyak yang tidak bisa berbahasa Arab. Banyak juga yang baru pertama berangkat ke luar negeri. Karena itu, perlu didampingi agar mereka mudah melalui proses screening di imigrasi," pungkas Saleh.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA