Tersangka suap hakim PTUN Medan, Otto Cornelis (OC) Kaligis memperingatkan Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) tidak mengaitkan kasusnya hingga ke partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Selain itu, Kaligis juga meminta KPK untuk introspeksi diri sebab, masih banyak kasus yang tak kunjung masuk ke pengadilan seperti kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.
"Kenapa dikait-kaitkan? Kenapa tidak menangani kasus e-KTP yang sampai dua tahun perkaranya tak tuntas," kata Kaligis saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (28/9).
Ia melanjutkan, pertemuan di Kantor DPP Nasdem tidak terkait dengan perkara suap yang membelitnya dan Gubernur Sumatera Utra nonaktif Gatot Pujo Nugroho.
Tetapi, pertemuan tersebut hanya bertujuan untuk mendamaikan hubungan Gatot dengan sang wakil yang juga kader Nasdem yakni, Tengku Erry Nuradi.
Selain itu, Kaligis juga menolak bila disebut adanya pemberian uang dalam pertemuan itu.
"Pertemuan itu bukan masalah politis, hanya mendamaikan saja karena saya Ketua Mahkamah (Partai Nasdem). Sama sekali tidak ada selebihnya. Kenapa dikait-kaitkan?" katanya.
Namun ketika ditanya penyebab hubungan Gatot dengan Teuku Erry tidak harmonis, Kaligis enggan menjelaskan.
Sebelumnya, dalam perkembangan penanganan perkara Gatot, KPK telah memeriksa Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella.
Pemeriksaan tersebut diduga dilakukan terkait pertemuan Gatot dan Erry dengan Surya Paloh di Kantor DPP Nasdem.
Dikonfirmasi terpisah, kuasa hukum Kaligis, Humphrey Djemat mengatakan, Patrice Rio Capella tidak ikut dalam pertemuan yang diduga membahas strategi untuk menghindari pemeriksaan kasus dugaan korupsi dana bansos yang ditangani Kejati Sumut.
"Tidak ada Patrice dalam pertemuan itu. Pertemuan itu dilakukan agar gubernur dan wagub islah saja," kata Humphrey.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA