post image
KOMENTAR
Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) mulai membangun jaringan kepada kalangan akademisi dan mahasiswa untuk turut serta mendukung konservasi sumber daya alam dan hewan, khususnya yang sudah ditetapkan menjadi areal konservasi seperti Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang membentang mulai dari Aceh hingga Sumatera Utara beserta beberapa spesies hewan terancam punah yang hidup didalamnya seperti Badak Sumatera, Orangutan, Gajah Sumatera dan Harimau Sumatera.

"Kami mau mengajak perguruan tinggi disekitar TNGL untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian terkait Badak dan habitatanya guna memperkuat pemahaman dan dukungan akademisi lokal dalam konservasi di TNGL," kata Kepala Bidang Teknis Konservasi Taman Nasional BBTNGL, Kuswandono usai memberikan kuliah umum "Pentingnya Leuser Sebagai Habitat Kelestarian Jangka Panjang bagi Badak Sumatera" di FMIPA USU, Senin (28/9).

Kuswandono mengatakan membangun jaringan ke kampus menjadi salah satu kebijakan terbaru untuk memperkokoh berbagai sendi keilmuan terkait konservasi sumber daya alam di Indonesia khususunya di Sumatera Utara. Selama ini menurutnya, berbagai penelitian terhadap kawasan TNGL sebagian besar dilakukan oleh akademisi dari luar daerah hingga luar negeri, sehingga keilmuan mereka menjadi hak paten milik warga lain. Padahal, idealnya sisi akademis maupun kajian terhadap TNGL dan habitat didalamnya seperti badak dilakukan oleh akademisi lokal yang bermukim disekitar kawasan TNGL.

"Makanya kami juga akan roadshow ke kampus-kampus di Medan, Langkat, Banda Aceh, Tapak Tuan, Kutacane dan kawasan lainnya," ungkapnya.

Kuliah umum di FMIPA USU ini digelar dengan menghadirkan berbagai narasumber dari lembaga pegiat konservasi seperti Wildlife Conservation Society (WCS), Forum Konservasi Leuser (FKL), Yayasan Leuser Indonesia (YLI) dan pihak BBTNGL.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel