post image
KOMENTAR
Pemerintah Indonesia, terus melakukan serangkaian koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengetahui perkembangan data terkini jemaah haji yang mengalami musibah dalam insiden Mina pada Kamis pagi dua hari lalu.

Demikian disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Abdul Djamil, dalam siaran pers yang diterima malam ini.

Dia menjeaskan dalam 2 hari terakhir, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah melakukan proses evakuasi dan inventarisasi data para korban, baik untuk korban yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.

Karena kejadian ini menimbulkan korban dari berbagai negara, maka proses identifikasi tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian agar diperoleh data yang benar dan valid.

"Perlu diketahui bahwa kami baru mendapatkan akses untuk masuk ke rumah sakit maupun ke tempat pemulasaraan jenazah Majma' Thawari bil Muashim pada hari Jumat (25/09) malam, tepatnya pukul 23.00 waktu Arab Saudi," ucapnya.

Setelah menerima data dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, beberapa tindakan yang  dilakukan adalah melakukan verifikasi data kembali terkait dengan identitas korban; menyaksikan kondisi korban; mencocok­kan data dengan database pada Siskohat dan E-hajj; menghubungi ketua kloter dan/atau keluarga kerabat korban untuk memastikan bahwa jemaah tersebut adalah benar jemaah haji Indonesia.

"Hasil koordinasi dan penelusuran kami kepada berbagai pihak, sampai dengan tanggal 26 September 2015 pukul 04.00WAS, kami mendapatkan informasi lebih lanjut korban wafat," ungkapnya.

Dari semula tercatat 2 orang, saat ini tercatat total 14 orang korban wafat yang semuanya sudah diketahui identitasnya.

"Sebagai wakil dari pemerintah, kami menyampaikan turut prihatin dan berbela­sungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para jemaah haji korban peristiwa Mina tahun 1436H/2015M. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa, mene­rima segala amal, dan memberi kepada mereka haji yang mabrur," ucapnya.

Selain data jemaah yang wafat, pihaknya juga sudah melansir 6 jemaah yang masih dirawat dan 112 jemaah belum kembali ke maktab.

"Seiring dengan masih adanya aktifitas jemaah haji untuk melontar jumrah di Mina, kami sekali lagi mengimbau kepada para Ketua Kloter, Ketua Rombongan, Ketua Regu, maupun jemaah haji Indonesia, agar mematuhi jadwal melontar dengan tidak melakukannya pada waktu yang padat, guna menghindari kejadian yang tidak kita inginkan," tegasnya.

"Selain itu kami juga meminta kepada perangkat kloter agar senantiasa memperhatikan jemaah haji lanjut usia dan beresiko tinggi pada saat melontar jumrah dengan tidak meninggalkan mereka berjalan sendirian terpisah dari rombongan guna menghindari salah jalan kembali ke maktab/pemondokan," tandasnya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel