post image
KOMENTAR
Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa kota berada pada level Berbahaya. Seperti Palangkaraya 1.912 gram/m3, Pekanbaru 401, Pontianak 602, Kampar 419, Bengkalis 429, dan Siak 527. Nilai ini jauh di atas ambang batas minimum level berbahaya yaitu 350.

Sementara ISPU di Jambi tidak termonitor karena alatnya rusak. Sedangkan di Banjarbaru 66 dan Samarinda 98 atau level sedang.

Demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengutip laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pukul 14.00 Wib (Sabtu, 26/9).

Sutopo menambahkan, kualitas udara tersebut berkorelasi dengan jarak pandang. Jarak pandang di Palangkaraya sejak tadi pagi hingga siang hanya 50-300 meter. Asap sangat pekat dan siang hari cuaca terlihat kuning kecoklatan. Jarak pandang di Pekanbaru 500 meter, Kerinci 400 meter, Jambi 300 meter, Palembang 1.500 meter, Pontianak 2.500 meter, Sintang 400 meter, dan Banjarmasin 8.000 meter.

Kualitas udara yang buruk tersebut berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Penderita ISPA di Pekanbaru 34.846 jiwa, Jambi 31.191 jiwa, Sumsel 22.855 jiwa, Kalbar 21.130 jiwa, Kalteng 4.121 jiwa sejak 3 hari yang lalu, dan Kalsel 53.428 jiwa.

"Sementara itu, kualitas udara di Singapore sudah mulai membaik," jelas Sutopo dalam siaran persnya.

Sepanjang hari pada Jumat (25/9) 2015) kualitas udara di Singapore pada level Sangat Tidak Sehat hingga Berbahaya yaitu 267-322 PSI. Singapore menggunakan ambang batas kualitas udara jika lebih dari 300 PSI (Particulate Standard Index). Pada Sabtu (26-9-2015) pukul 15.00 Wib, kualitas udara berkisar 90-107 PSI atau moderate/sedang.

Lebih jauh dia menjelaskan operasi darurat asap masih dilakukan, baik melalui udara, darat, penegakan hokum dan sosialiasi. Namun kebakaran masih terus berlangsung.

"Ada dua penyebab yaitu api lama yang sudah padam, menyala kembali karena ada di lahan gambut. Yang kedua adalah dibakar lagi. Berdasarkan laporan di lapangan maupun pantauan satelit terlihat bahwa titik-titik api ada di daerah baru maupun daerah lama," tandasnya.[rgu/rmol]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel