Sekretaris Ditjen penyelenggaraan haji dan umroh Hasan Faozi menjelaskan pihaknya masih menggali informasi terkait adanya Jemaah haji Indonesia yang ikut dalam rombongan jamaah haji lainnya untuk melakukan lempar jumroh melalui jalan Arab 204.
Hal ini terkait ditemukannya gelang jamaah Indonesia di jalan Arab, lokasi kejadian insiden Mina Menurut Hasan, Jalan Arab 204 bukan jalan yang biasa digunakan jamaah haji Indonesia. Jalan yang bisa digunakan adalah jalan King Fahd
"Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah Indonesia. Jalan Arab 204 berada disebelah kiri jalan King Fahd," ujar Hasan saat konfresni pers di Posko Haji Pusat 2015, Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Kamis (24/9) malam
Hasan Faozi menambahkan jika mengikuti jadwal kegiataan, saat insiden Mina terjadi, jemaah haji Indonesia sedang berada di pemondokan
"Saat peristiwa itu, jemaah haji Indonesia sedang berada di pemondokan Mina. Lokasinya jauh dari jalan itu," ujar Hasan
Selain itu Hasan mengatakan Panitia Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Indonesia juga telah memberikan larangan untuk melakukan lempar jumrah pada pukul 8.00 hingga 11.00 dan pada pukul 13.00 hingga 16.00 waktu Arab Saudi.
"Waktu tersebut adalah waktu dimana jamaah sedang ramai-ramainya pergi ke jamarat untuk melempar jumroh," sambung Hasan
Meski demikian, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) juga sudah menurunkan tim untuk melakukan penyisiran identifikasi WNI yang menjadi korban. Yaitu dengan cara turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan juga di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, sambung Hasan, PPIH terus melakukan koordinasi degan Difa Madani atau semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA