Sampai pukul 17.00 waktu Arab Saudi kemarin, jumlah jamaah Indonesia yang meninggal di Arafah akibat dehidrasi dan suhu panas mencapai 12 orang.
Para jamaah yang sebagian terdiri dari usia lanjut tak kuat menahan panas yang sangat terik pada puncak wukuf sekitar pukul 12.00 waktu Arab Saudi.
Banyak diberitakan bahwa suhu di Padang Arafah ketika prosesi puncak haji atau wukuf melebihi 40 derajat celcius.
Kabar wafatnya 12 jamaah ini didapatkan dari Koordinator Balai Pengobatan Haji Indonesi (BPHI) Arafah, dr Agus Hidayat di Arafah, Arab Saudi, seperti dikutip dari Antara.
"Sebanyak empat jamaah meninggal di BPHI, sedangkan delapan jamaah meninggal di (tenda) Maktab," ujarnya.
Sebagian jamaah yang meninggal berusia lanjut dan berisiko tinggi merasakan kelelahan, dehidrasi, dan terkena heatstroke.
BPHI Arafah yang berlokasi di tenda Misi Haji Indonesia yang terletak antara Maktab 7 dan 18, dipenuhi jamaah yang sakit. Bahkan tenda petugas pun digunakan untuk merawat jamaah yang terkena dehidrasi dan heatstroke.
Agus menyatakan, total jamaah yang menjalani perawatan di BPHI mencapai 130 orang. Sebagian sudah kembali ke kelompok terbang (kloter) masing-masing dan hanya 20 orang yang dirujuk ke RS Arafah. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA