Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur untuk kepentingan relokasi korban pengungsi erupsi Gunung Sinabung akan selesai pada Desember 2015.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut dibagi menjadi tiga tahap.
Untuk tahap pertama, pemerintah akan menyediakan 666 hektar dengan status pinjam pakai untuk memindahkan pengungsi dan penyediaan lahan pertanian bagi 370 kepala keluarga dari daerah Desa Berkerah, Simacem, dan Sukameriah. Masing-masing kepala keluarga akan diberi rumah tipe 36 dengan luas tanah 200 meter persegi.
"Sebanyak 2.370 unit rumah yang sudah selesai dibangun akan diserahkan kepada warga. Lalu fasum (fasilitas umum) sedang dibangun dan semuanya diharapkan selesai Desember 2015 ini," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (23/9).
Untuk tahap kedua, rehab rekonstruksi relokasi terhadap 1.683 Kepala Keluarga di Desa Gurukinayan, Kuta Tunggal Gamber dan Barstepu. Sedangkan tahap ketiga, dikhususkan rehab rekonstruksi non relokasi terhadap daerah yang terdampak erupsi lainnya dan lahar dingin.
Sutopo menjelaskan warga di Desa Berkerah, Simacem, dan Sukameriah diberikan bantuan sewa rumah sebesar Rp3,6 juta per tahun dan sewa lahan Rp2 juta per tahun. Bantuan ini masih berjalan seiring selesainya pembangunan rumah dan infrastruktur di 666 hektar yang telah disediakan pemerintah.
"Perintah Pak Presiden, Desember sudah harus selesai semuanya. Artinya perumahan, fasum dan fasos harus sudah selesai. Tapi untuk lahan pertanian belum bisa selesai sehingga dalam hal ini ada opsi disewakan lahan pertaniannya," demikian Sutopo.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA