post image
KOMENTAR
Di suasana Idul Adha ini, Presiden Joko Widodo diingatkan untuk hanya berkurban hewan ternak seperti sapi, kambing atau kerbau, seperti ajaran agama Islam.

Yang lebih penting Jokowi tidak "mengurbankan" Indonesia.

Sindiran ini disampaikan ‎pengamat politik dari Universias Indonesia, Muhammad Budyatna, berkaitan praktik bagi-bagi jabatan petinggi Badan Usaha Milik Negara kepada para tokoh pendukungnya alias relawan di Pilpres 2014.

"DI Hari Raya Qurban ini, saya ingatkan kepada Jokowi, tolong yang dikurbankan itu hewan ternak saja seperti sapi, kambing atau kerbau dan jangan korbankan Indonesia. Bagikan daging kurban saja kepada masyarakat kurang beruntung yang berhak dan jangan bagi-bagi jabatan negara ataupun jabatan di BUMN kepada para pendukungnya yang tidak berhak," ujar Budyatna, di Jakarta, Rabu (23/9).

Menurutnya, langkah Jokowi membagi-bagikan jabatan kepada orang yang tidak berhak atau para "penjilat" membuat Indonesia terpuruk seperti saat ini.

Kondisi terpuruk di berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, disebut Budyatna sebagai respon pasar yang negatif terhadap kebijakan pemerintahan Jokowi. Kalau langkah itu diteruskan,  Budyatna yakin Indonesia semakin terpuruk.

"Pasar itu kan realistis melihat langkah dan kebijakan pemerintah.Kalau pengangkatan pejabat negara atau BUMN hanya dilandasi balas budi yang tidak jelas seperti pemberian jabatan kepada para penjilat yang tidak punya kapasitas, maka mana mungkin pasar percaya. Investor pun lari, dollar naik tidak karuan." ujarnya.

Apalagi saat ini, kata dia lagi, gelombang PHK meningkat. BUMN yang seharusnya jadi alat mensejahterakan rakyat justru dijadikan mainan politik.

Seperti diketahui, beberapa tokoh pendukung Jokowi di Pilpres 2014 lalu sudah kebagian kursi petinggi BUMN. Sebagian mereka mendapat jabatan yang tidak sesuai kapasitasnya.

Sebut saja Diaz Hendropriyono (Komisaris Utama Telkomsel), Imam Sugema (Komisaris Perusahaan Gas Negara), dan Refly Harun (Komisaris Utama Jasa Marga).

Terakhir, aktivis politik Fadjroel Rachman mendapat jatah kursi Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk. [hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa