Barcelona dan Espanyol terancam bakal tersingkir dari pertandingan perebutan gelar juara Liga Spanyol jika Catalunya memutuskan merdeka dari Spanyol.
Hal itu diungkapkan Presiden Liga Spanyol (LFP) Javier Tebas. Menurutnya, dua tim tersebut kemungkinan tak bisa melanjutkan perjalanan mereka di La Liga. Wacana pemisahan Catalunya dari Spanyol kembali mencuat belakangan ini, dengan pemilihan presiden akan digelar akhir pecan ini. Sementara proses memerdekakan diri kini menjadi agenda penting para pemilih di kawasan tersebut.
Berita kemerdekaan Catalunya pun membuat banyak tokoh sepakbola ikut angkat bicara, diantaranya Pep Guardiola, Xavi Hernandez dan Gerard Pique yang secara terang-terangan mendukung pemisahan dari Spanyol.
Tak sedikit figur yang mengklaim Blaugrana masih bisa tetap tampil di La Liga meski Catalunya akhirnya merdeka.
Tapi Tebas punya pendapat lain, yang ia sampaikan melalui akun Twitternya. "Jika Spanyol pecah, demikian juga dengan La Liga. Mari berharap semoga kita tak pernah mencapai situasi yang aneh tersebut," katanya.
Pernyataan Tebas bahwa Barcelona tidak akan bisa main di Liga Spanyol punya landasan hukum yang kuat. Perundang- Undangan Spanyol menyebut kalau kompetisi olahraga mereka hanya boleh diikuti klub-klub olahraga asal Spanyol. Pengecualian ada pada klub asal negara tetangga, Andorra, yang berlaga di level bawah liga.
Pernyataan tersebut menguatkan opini Menteri Olahraga Spanyol Miguel Cardenal beberapa waktu lalu. "FC Barcelona tak akan bisa melanjutkan kompetisi di liga Spanyol. Aneh untuk berpikir bahwa jika Catalunya merdeka, klub bisa meminta didaftarkan oleh federasi Spanyol," jelasnya.
Sementara, President Barca, Josep Maria Bartomeu mengaku enggan terlibat dalam politik jelang referendum. "Kami selalu bicara tentang olahraga. Kami tidak akan kampanye. Saya mengerti politikus harus melakukannya, tapi Barca akan menunjukkan kami netral," ujarnya.
Meski Barca bersikap netral, di beberapa kesempatan pendukungnya kerap melakukan kampanye mendukung kemerdekaan. Dalam tiga tahun terakhir, pendukung Barcelona selalu menyanyikan yel-yel kemerdekaan di menit 17 dan detik ke- 14. Itu merupakan simbol tahun 1714, tahun terakhir Catalunya merdeka sebelum berada di bawah kendali Spanyol.
Penduduk Barcelona akan melalukan pemilihan umum pada 27 September. Beberapa partai telah membentuk koalisi yang mereka sebut dengan Junts pel Si (Together for Yes). Koalisi ini mengampanyekan kemerdekaan Catalunya dan diprediksi bisa menang karena dapat banyak dukungan dari publik.
Laman DailyMail melaporkan, para pemimpin Koalisi Together for Yes mengklaim akan mendeklarasikan kemerdekaan 18 bulan setelah memenangi pemilu. Terdepak dari La Liga bisa mendatangkan kerugian besar untuk Barcelona. Selain akan kehilangan uang hak siar yang jumlahnya sangat besar, Blaugrana juga tidak akan bisa bertarung di kompetisi dengan level yang tinggi.
Hal yang sama akan dirasakan La Liga jika sampai kehilangan Barcelona. Tanpa Barca, Liga Spanyol akan dimonopoli satu tim saja yaitu Real Madrid. Liga yang kurang kompetitif akan membuat mereka bisa kehilangan banyak uang dan sponsor. Bagaimanapun, Barca jadi salah satu daya tarik terbesar Liga Spanyol. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA