Kantor kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli akan mengumumkan kepada publik perkembangan penuruan dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pengumuman ini akan disampaikan dalam jumpa pers di Kementerian Maritim dan Sumber Daya di Gedung BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu siang (23/9).
Setelah diberi amanah menjabat menteri, Rizal Ramli mendapat tugas khusus dari Presiden Joko Widodo. Rizal diminta Jokowi untuk menyelematkan BUMN yang selama ini diduga menjadi bancakan orang-orang di sekitar kekuasaan, serta harus memperpendek dwelling time menjadi 3-4 hari.
Terkait dengan dwelling time, Rizal mengatakan bahwa ia sudah memiliki lima jurus. Pertama, memperbanyak importir di jalur hijau sebab pemeriksaan di jalur merah memakan waktu lama, padahal sudah banyak importir yang punya rekam jejak baik.
Kedua meminta biaya penyimpanan kontainer di Pelabuhan Tanjung Pripk dinaikan hingga lebih mahal daripada biaya penyimpanan di gudang. Dengan begitu, para importir tidak akan berlama-lama menyimpan kontainer di pelabuhan, sehingga kontainer tak menumpuk.
Ketiga, Rizal mengusulkan agar dibangun jalur kereta api langsung ke tempat bongkar muat barang untuk mengurangi kepadatan antrian truk di Pelabuhan Tanjung Priuk. Keempat, membangun sistem ICT yang lebih praktis dan modern untuk mempermudah pengusaha mengambil kontainer miliknya.
Kelima, Rizal berjanji akan menghabisi 'mafia' yang sengaja membuat proses bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi sedemikian rumit.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA