post image
KOMENTAR
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) untuk koordinasi menangani korban erusip Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, melalui Perpres tersebut, Presiden Jokowi telah menunjuk Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung untuk mengkoordinasikan penanganan di lapangan, agar persoalan relokasi dan sebagainya bisa segera diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat.

"Presiden dalam waktu dekat akan segera melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Banjarmasin tanggal 23 September, dan dilanjutkan degan kunjungan ke Sinabung, kemudian Riau," kata Pramono Anung kepada wartawan seusai menghadiri rapat terbatas yang membahas masalah penanganan korban erupsi Sinabung, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/9) petang.

Relokasi


Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung membenarkan jika dirinya telah mendapat perintah lagsung dari Presiden untuk melanjutkan kegiatan relokasi korban  bencana Sinabung.

Pangdam menjelaskan, bahwa  370 rumah sudah diselesaikan oleh Kodam 1 Bukit Barisan, yang sesuai dengan target waktunya. Selanjutnya akan dilakukan relokasi tahap 2 dan tahap berikutnya.

"Pada prinsipnya Kodam 1 Bukit Barisan dan juga jajarannya akanmelanjutkan relokasi itu bersama Pemprov Sumut dan Bupati Karo," terang Lodewyk.

Adapun Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Tengku Erry Nuradi mengemukakan, bahwa erupsi terakhir Sinabung yang terjadi pada tanggal 5 September 2015, dengan tinggi erupsi  3500 meter dan luncuran awan panas sejauh  4000m.

"Jadi ini sudah sejak erupsi pertama pada  tahun 2010 yang lalu sekarangpun masih tetap ada erupsi. Oleh sebab itu, tentu Sinabung tetap menjadi perhatian secara nasional," tegas Erry.

Plt. Gubernur Sumut itu menilai, perlu ada penanganan baik dari pemerintah daerah dan tentu yang sangat diharapkan adalah bantuan dari Pemerintah Pusat. Ia menyebutkan, bahwa dari total wilayah yang terdampak itu ada 10 desa yang direlokasi yaitu yang berada di radius 3-5km. Relokasinya akan dibangun rumah, atau huntap atau hunian tetap  yang terbagi atas 3 tahap.

Yang pertama, kata Erry, adalah yang 370 Kepala Keluarga (KK), terdiri dari 3 (tiga) desa. Ini sudah selesai, da direncanakan akan ditinjau oleh Presiden Jokowi pada Kamis (24/9) mendatang.

Kemudian  tahap kedua, itu akan memasuki pembangunan rumah di 4 (empat) desa yang jumlahnya cukup banyak, lebih kurang  1683 KK.

"Oleh sebab itu, tadi Bapak Presiden mempertanyakan kesiapan tanah ada di lokasi ini, karena tanah yang akan diberikan kepada pengungsi  akan direlokasi bukan hanya tanah  tempat bangunan perumahan saja, tapi juga direncanakan tanah untuk pertanian," ungkap Erry.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel