
"Itu belum kerugian yang mendasar yakni hilangnya bio diversity atau sumber ilmu pengetahuan," katanya, Jumat (18/9).
Kusnadi menjelaskan, meski warga Sumut selalu merasakan penderitaan secara berkala, namun Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) belum pernah mengeluarkan kebijakan khusus terkait persoalan ini. Titik api terbanyak yang berada di luar wilayah Sumut menurutnya tidak menjadi alasan bagi Pemprovsu untuk mendiamkan persoalan ini, melainkan lebih melihat pada dampak yang dirasakan oleh warga Sumut.
"Maka dari itulah kita akan mengajukan gugatan Citizen Lawsuit kepada Pemprovsu untuk segera mengambil langkah strategis agar penderitaan serupa tidak terjadi ditahun mendatang," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, WALHI Sumut memfasilitasi warga Sumut yang keberatan dengan kabut asap yang terjadi dan menginginkan langkah konkrit dari pemerintah untuk penanggulangannya.[rgu]
KOMENTAR ANDA