Bagaimana nasib dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua Nugini?
Kementerian Luar Negeri menyebut dua WNI adalah Sudirman (28) dan Badar (20). Kabar penyanderaan dua WNI yang bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, Distrik Keerom, Papua Nugini atau Papua New Guinea (PNG) ini sudah beredar sejak Minggu (13/9).
Keduanya dikabarkan disandera setelah terjadi insiden penembakan di Skouwtiau, PNG. Peristiwa itu memakan korban seorang WNI yang bernama Kuba. Kini, Kuba masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura.
Bagaimana tanggapan TNI soal penyanderaan itu? Simak wawancara dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berikut ini:
Apa sudah berkoordinasi dengan pemerintah PNG?
Ya, sudah. Pemerintah Indonesia sudah berkoordinasi dengan PNG. Kemudian dari PNG sudah mengadakan negosiasi dengan pihak penyandera. Kita tunggu saja, karena dalam kondisi seperti ini kalau kita sudah menyerahkan kepada pemerintah PNG, maka kita diam saja. Memantau saja.
Meski demikian, apa TNI mempersiapkan sesuatu?
TNIsudah menyiapkan situasi dan kondisi tertentu bila dimintakan bantuan.
Terkait permintaan pihak OPM agar membebaskan dua rekan mereka yang ditahan karena kasus narkoba, tanggapan Anda?
Saya tegaskan itu sepenuhnya adalah proses hukum yang dilakukan penegak hukum. Kan TNI tidak mempunyai kewenangan. Kita tunggu saja hasilnya. Mereka minta pembebasan apakah TNI punya kewenangan, kan tidak.
TNI pernah membebaskan sandera dalam pesawat di Thailand tahun lalu, kali ini bagaimana?
Jika ada perintah dari pemerintah untuk menyelamatkan dua WNIitu, TNIakan siap terjunkan pasukan. TNI 24 jam siap. Diperintah sekarang, kami siap.
O ya, apa upaya TNI dalam mengatasi kebakaran hutan?
TNI akan mengerahkan helikopter, pesawat CN 295, Hercules dan pesawat Cessna. Pesawat itu digunakan untuk merekayasa cuaca serta melakukan pemadaman dari udara.
Apakah personel TNI sudah disebar?
Untuk personel sudah disebar di daerah masing-masing yang terdampak kabut asap.
Bagaimana proses pengerahan personel TNI ini?
Semua itu akan dikerahkan sesuai dengan permintaan dari gubernur setempat. Untuk sementara ini, semua gubernur mengatakan masih cukup. Tapi saya menyediakan pasukan saya untuk diterjunkan ke daerah yang meminta bantuan. Kita tinggal terbangkan dengan pesawat kita.
Selain itu, apa lagi yang diperbuat TNI?
TNI juga telah membuat posko terpadu dan melaksanakan kegiatan yang mendukung pemerintah daerah setempat untuk memadamkan hotspot. Personel kami dibagi menjadi beberapa penugasan yakni satgas untuk patroli sebagai pemadaman, melaksanakan penegakan hukum dan kesehatan.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA