Terpuruknya harga karet membuat nasib para petani karet di Sumatera Utara menjadi terombang ambing. Akibatnya, banyak para petani menebang pohon karetnya dan menggantikan dengan tanaman komoditi lain.
"Harga karet saat ini masih bertahan rendah 1,28 US dolar per kg. Harga ini telah berlangsung selama sebulan, akibat naiknya harga dollar. Jika berbicara tentang harga karet, seharusnya ditingkat petani bisa membeli dua kilogram beras, tetapi sekarang petani hanya bisa beli setengah kg beras," kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonedia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, Selasa (15/9).
Dikatakannya, para petani yang menebang karetnya dan menggantikan dengan komoditi lain terjadi di Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Labuhan Batu, Langkat dan Simalungun. "Banyak tanaman karet yang sudah tidak ada lagi di daerah tersebut," jelasnya.
Akibatnya, banyak pabrik kedepan akan mengalami kesulitan dalam memperoleh bahan baku.
"Kita belum dapat merinci jumlah petani yang belarih ke tanaman lain. Namun, seharusnya pemerintah dalam hal ini dapat mendampingi petani karet untuk keluar dari masa sulitnya," pungkasnya. [hta]
KOMENTAR ANDA