Muhammad Tayeb (65) suami dari korban Painem Dalio Abdullah (63), warga Jalan Mangan V, Lingkungan XIII, Lorong Pahlawan, Kecamatan Medan Deli yang menjadi korban musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Jumat (11/9) waktu setempat, sempat menghubungi.Dirinya terakhir kali berkomunikasi pada Jumat (11/9) sebelum kejadian tersebut menimpa istrinya.
Dalam percakapan, istrinya sempat memberikan wasiat kepada dirinya, agar menjaga keenam anaknya.
"Dibilang istriku, jaga anak- anak ya pak. Itu aja dibilangnya," kata M Toyib, Sabtu (12/9).
Dirinya mengaku tidak mempunyai firasat sedikit pun akan kepergian istrinya yang meninggal di tanah suci makkah saat menunaikan rukun islam yang kelima tersebut.
"Tidak ada firasat bang. Tapi saya sudah ikhlas, karena meninggalnya pun dirumah tuhan," jelasnya.
Toyeb menjelaskan, ia dan keluarganya berharap jenazah istrinya dapat sampai dirumah duka.
"Kabar terakhir yang saya terima, jenazah masih di Makkah. Tidak tahu kapan sampai di sini," ungkapnya.
Sementara, Ngatirin yang merupakan suami dari korban Safarini binti Baharudin (50) mengaku, pihak keluarga sepakat untuk tidak membawa jenazah ke Indonesia.
"Rencana jenazah akan dimakamkan di Mekah. Mudah-mudahan amal ibadah istri saya bisa diterima Allah SWT," katanya.
Diungkapkannya, saat ini pihak Departemen Agama (Depag) belum ada yang datang untuk sekadar menyampaikan rasa belasungkawa.
"Kalau dari pihak Departemen Agama belum ada datang. Paling tadi dari keluarga pembimbing haji istri saya saja yang datang ke sini," pungkasnya.
Dirinya menjelaskan, Painem Dalio Abdullah (63) merupakan sahabat karib yang tak terpisahkan.
Sebelum berangkat haji bersama, keduanya pun sepakat untuk menabung.
"Istri saya dan bu Painem itu sudah lama berteman. Mereka pun sama-sama menabung untuk berangkat haji. Sudah 5 tahun mereka menabung," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA