post image
KOMENTAR
Tepat 11 tahun pada Senin kemarin (17/9), aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib, tewas dibunuh. Tapi, otak pembunuhannya hingga kini belum mendapatkan ganjaran setimpal dengan perbuatan.

Fungsionaris PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Tegar Putuhena memaparkan, dari hasil penelusuran Tim Pencari Fakta yang dibentuk pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kasus pembunuhan Munir melibatkan banyak orang 'kuat' di Indonesia.

Bahkan, lanjutnya, pembunuhan yang dilakukan dengan motif politik tertentu ini, disinyalir melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN).

Karena itu, Presiden Jokowi yang selalu mencitrakan diri sebagai figur bersih dari dosa HAM masa lalu, dituntut bersikap tegas dan berani dengan memimpin langsung pengusutan tuntas kasus ini.

"Jokowi sudah seharusnya memprioritaskan penuntasan kasus Munir yang sudah mangkrak selama 11 tahun," ujarnya seperti dilansir RMOLJakarta.Com (Grup RMOL), Selasa (8/9).

"Jika tidak, Jokowi hampir tak ada bedanya dengan pemerintahan masa lalu yang hanya bisa mengumbar janji pengusutan kasus Munir," imbuh dia ketus.

Koordinator gerakan "Lawan Ahok" itu menambahkan, pembebasan bersyarat Pollycarpus, eksekutor pembunuhan Munir, telah melukai rasa keadilan masyarakat. Sehingga, Jokowi jangan sampai memperparah keadaan dengan mengabaikan kasus tersebut.

"Kita tahu, banyak pihak yang terlibat di kasus ini. Sebagian diduga berada dalam lingkaran Jokowi. Jika benar pemerintahan ini ingin merevolusi mental bangsa, mulailah dengan mengambil langkah revolusioner penuntasan kasus Munir," tandas Tegar.[hta/rmol]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa