Keberadaan pimpinan DPR sebagai simbol perwakilan negara Indonesia dalam konferensi pers bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump melukai bangsa Indonesia sebagai negara kesatuan.
Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yanuar Prihatin mengatakan kedatangan rombongan Setya Novanto dan Fadli Zon serta pimpinan lainnya sejatinya sebagai perwakilan resmi Indonesia pada sidang Inter-Parliamentary Union (IPU). Sidang IPU bertajuk 'The Fourth World Conference of Speakers of Parliament' itu diadakan 31 Agustus sampai 2 September 2015.
"Setnov Cs pergi atas fasilitas negara dan tentu saja itu hubungan resmi karena dia pimpinan DPR melakukan kunjungan resmi mendatangi momen politik," ujar Yanuar di Jakarta, Senin (7/9).
Anggota Komisi II ini juga melihat akan terjadi efek negatif kepada publik Amerika Serikat dan tidak menguntungkan Indonesia. Sehingga ia menyarankan, jika masih di AS maka rombongan Setnov harus ke Partai Demokrat dan melakukan kunjungan dengan bakal calon kuat Hillary Clinton.
"Merugikan bangsa Indonesia jika dianggap mendukung Trump dari Partai Republik dan akan fatal pada akhir pemilihan Presiden AS pemenangnya yakni Partai Demokrat, Hillary Clinton. Sehingga jangan berat sebelah," tuturnya.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA