Tim SAR Indonesia disiagakan untuk membantu pencarian korban kapal tenggelam di Malaysia.
"Satu unit kapal SAR sudah ada di sekitar perbatasan dengan negara tetangga. Sejak kemarin sudah kita berangkatkan Kapal Nakula dari Belawan dengan 12 awak dan 12 rescuer," kata Kepala Kantor SAR Medan Rochmali Jumat (4/9).
Selain itu, katanya, kapal SAR dari Riau juga sudah bergerak ke perbatasan. "Kapal lain juga sudah disiagakan di dermaga SAR, seperti di Tanjung Balai," katanya.
Diketahui, satu unit kapal kayu tanpa bendera tenggelam di perairan Malaysia, Kamis (3/9).
Akibat kejadian ini, 15 orang ditemukan meninggal dunia dan 18 korban ditemukan selamat. "Kita mendapat informasi masih ada 66 orang yang belum ditemukan. Kabarnya mereka warga Indonesia," ungkapnya.
Rochmali menjelaskan, pengerahan kekuatan SAR Indonesia bergantung pada kondisi dan keperluannya. Mereka juga mempertimbangkan cuaca yang kurang baik, seperti tingginya ombak dan angin kencang, serta kabut asap yang masih menyelimuti kawasan Sumatera dan semenanjung Malaysia.
"Tim SAR Indonesia terus berkoordinasi dengan pihak Malaysia terkait penanganan musibah ini. Kita kan ada kerjasama dan latihan bersama Malindo, apalagi ini soal warga negara Indonesia," ungkapnya.
Sejauh ini, kata Rochmali, pihak Malaysia mengatakan masih mampu menangani pencarian kapal kayu yang tenggelam dekat daratannya. "Kita akan tetap siaga, sesuai kondisinya. Itu yang kita latih selama ini dalam latihan Malindo,"pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA