Kualitas dan kompetensi perusahaan-perusahaan yang bekerja dibidang jasa konstruksi menjadi kendala utama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015.
Hal ini mengemuka dalam pembahasan internal para pengusaha dan ahli tenaga konstruksi usai pengukuhan Badan Pengurus Provinsi (BPP) dan Badan Pengurus Kabupaten/Kota (BPK) Asosiasi Kontraktor Umum Nasional (Askumnas) Sumatera Utara (Sumut) serta BPP Asosiasi Tenaga Ahli Kontruksi Nasional (Ataknas) Sumatera Utara (Sumut) di Hotel Madani, Medan.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPN Askumnas Taqdir Al Mushawir, Ketua LPJK Sumut Murniati Pasaribu, dan perwakilan dari Pemprovsu dan Polda Sumut.
"Tantanga untuk 2015 cuup meningkatkan kualitas, bukan kuantitas," kata Ketua DPP Askumnas Sumut, Hendry Lumbangaol, Jumat (28/8).
Hendry menjelaskan saat ini penyerapan anggaran khususnya untuk bidang konstruksi masih sangat lemah di Sumatera Utara. Adanya beberapa faktor seperti kekhawatiran pemerintah untuk mengucurkan anggaran menajdi salah satu penyebabnya sehingga antara pemerintah dengan pengusaha masing-masing sulit untuk bersinergi. Kedepan ia berharap pihaknya akan mampu meretas kebuntuan tersebut demi meningkatkan pembangunan di Sumut.
"Saling menjaga dan akhirnya berdiri sendiri. Pemerintah di posisi mereka dan saling menunggu," ungkapnya.
Sementara itu Ketua BPP Asosiasi Tenaga Ahli Kontruksi Nasional (Ataknas) Sumatera Utara (Sumut) Gandi Togi Situmeang mengatakan, mereka akan terus berupaya meningkatkan kemampuan para pengusaha jasa konstruksi dan pekerja konstruksi di Sumut dengan melakukan berbagai pelatihan. Sertifikasi pengusaha yang akan mereka lakukan menurutnya hanya menjadi bagian dari legalitas atas peningkatan kemampuan masing-masing.
Secara khusus di Sumut, Ataknas menurutnya sudah memprogramkan kerjasama dengan berbagai institusi dibawah kementerian terkait dan juga pemerintah daerah serta akademisi. Salah satunya yakni dengan membuat pelatihan berkala berasama sekolah-sekolah SMK dan perguruan tinggi. Hal ini diharapkan akan mampu membuat tenaga kerja untuk bidang konstruksi semakin meningkat.
"Dalam kerjasama itu bahkan kita membangun komitmen akan mengutamaan lulusan mereka untuk pekerjaan yang membutuhkan tenaga kerja sesuai bidang mereka," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA