Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan memuji habis Menko Kemaritiman Rizal Ramli. Kata Luhut, kolega barunya di kabinet ini cerdas dan banyak inisiatif. Kekurangannya cuma satu. Kata Luhut, Rizal agak sedikit genit.
Hal ini diutarakan Luhut dalam seminar yang digelar Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta di Gedung Widya Graha LIPI, Jakarta, kemarin.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum AIPI SHSarundajang, bekas menhub yang juga ekonom Emil Salim, dan sejarawan yang juga mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra.
"Koordinasi (pemerintah) dengan bank sentral itu cukup bagus, tertib, apalagi sekarang masuk Pak Darmin (Nasution), Pak Rizal (Ramli), apalagi Pak Rizal itu suka genit-genit sedikit, tetapi okelah. He's smart (dia pintar) dan banyak inisiatif," ujar Luhut.
Menurut Luhut, masuknya Darmin Nasution sebagai Menko Perekonomian dan Rizal ke dalam kabinet, dan bekerja sama dengan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro telah membawa perubahan lebih baik. "Saya cek tadi pagi (kemarin pagi) di monitor, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik hampir mencapai 2,5 persen atau lebih tinggi dari rata-rata negara di Asia Tenggara yang hanya dua persen," puji dia.
Selain itu, Luhut meyakini gaya kepemimpinan Jokowi bisa membawa Indonesia ke luar dari situasi krisis yang saat ini dihadapi. "Karena di negeri ini butuh kehadiran pemimpin yang membawa hatinya, tidak sekadar lips service," katanya.
Dengan itu, dirinya mengaku bersyukur hubungan pemerintah dengan parlemen saat ini lebih baik. Hal ini membuat konsentrasi pemerintah tidak terganggu dalam mengatasi permasalahan ekonomi. "Kematangan partai politik semakin baik. Hubungan pemerintah dengan parlemen berjalan sangat baik. Mereka kritik kami, kami jawab. Kritik yang kami terima sebatas tataran wajar," kata dia.
Bekas Kepala Staf Kepresidenan ini berharap berbagai pihak, khusus parpol tak terbawa kepentingan politik dalam menghadapi situasi ekonomi saat ini. "Kita tidak mau buang banyak energi bertempur di Senayan. Dan kita berharap terus begini. Nanti 2018-2019 bertempur lagi, ya enggak apa-apa. Kita lihat kepentingan nasional dulu yang jadi prioritas," harap dia.
Di akhir pernyataannya, Luhut menyebut keberadaannya dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla semata-mata untuk mengabdi kepada negara dan tidak ada ambisi maju menjadi wapres atau presiden.
"Saya enggak punya interest (ketertarikan untuk itu), saya enggak mungkin jadi wakil presiden, apalagi presiden?" tutup dia. [hta]
KOMENTAR ANDA