Tim pemenangan dua pasangan calon yang bertarung di Pilkada Medan sepertinya menargetkan warga di pinggiran Kota Medan sebagai target kampanye mereka melalui pemasangan baliho jagoan masing-masing. Hal ini terlihat dari usulan penempatan baliho masing-masing pasangan calon dalam pertemuan penyampaian desain baliho dan penentuan titik pemasangan baliho di Kantor KPU Kota Medan.
Pertemuan tersebut dihadiri petugas dari Dinas TRTB Kota Medan, Kesbangpolinmas Medan, Dinas Perhubungan, Kepolisian dan juga Panwas Kota Medan. Ketua KPU Medan, Yenni Khairiah Rambe mengatakan, keterlibatan para pihak tersebut diperlukan agar pemasangan baliho pasangan calon tidak melanggar aturan yang ada.
"Semua kita libatkan agar dikemudian hari tidak ada satupun aturan yang kita langgar, sehingga pemasangan baliho tersebut tidak merugikan masyarakat," katanya, Rabu (26/8)
Dari usulan perwakilan tim sukses dari kedua pasangan baik pasangan Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (BENAR) maupun pasangan Ramadhan Pohan-Eddie Kusuma (REDI) sama -sama mengusulkan pemasangan baliho pada daerah pinggiran Kota Medan seperti Persimpangan Jalan Letda Sujono yang menjadi perbatasan Medan dengan Deli Serdang, juga di kawasan pasar Medan Labuhan dan beberapa kawasan lainnya. Sedangkan usulan di inti kota Medan sama sekali tidak muncul.
Anggota tim sukses BENAR, Sastra mengatakan, hal ini menjadi upaya mereka untuk mensosialisasikan jagoan mereka kepada masyarakat di kawasan pinggiran Kota Medan yang menurut mereka sangat minim sosialisasi.
"Kita menilai titik-titik tersebut sangat strategis mengingat sebagai pusat keramaian, dan kita merasa pemilih di inti kota sudah lebih tersosialisasi," ujarnya.
Senada disampaikan tim sukses dari REDI, Eko. Menurutnya konsentrasi sosialisasi mereka melalui baliho sengaja difokuskan kepada masyarakat pinggiran selaku daerah tertinggal. Sedangkan untuk sosialisasi pada masyarakat di inti kota akan dilakukand dengan strategi berbeda.
"Kalau dii inti kota kami punya strategi lain," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA