Wakil Presiden Jusuf Kalla diminta tidak gertak sambal jika benar ingin mundur lantaran Presiden Joko Widodo bersikukuh tidak mengganti Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli.
Desakan wapres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk mundur dari jabatannya pun mengemuka dari kalangan aktivis.
"Saya mendorong Pak JK mundur sebagai Wapres," tulis aktivis PDI Perjuangan, Firman Tendry Masengi melalui dinding Facebooknya, (Minggu, 23/8).
Menurut Firman, jika benar adanya ancaman itu menunjukkan bahwa Wapres JK sedang melakukan "kudeta" terhadap presiden.
"Tanpa Wapres pemerintahan tetap akan berjalan," cetusnya.
Ia mengingatkan, Presiden pertama RI, Soekarno pernah memimpin tanpa wapres. Demikian juga BJ. Habibie yang menggantikan Presiden Soeharto lengser pada tahun 1998.
"Pak JK ternyata makin tidak bijak dan reaksioner," sentilnya.
"Silakan mundur Pak JK," imbuh Firman, menekankan.
Info adanya ancaman mundur JK terlontar pertama kali dari mulut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Tjipta Lesmana, kemarin (Sabtu, 22/8). Tjipta mengatakan, JK pasti tidak nyaman dengan komentar-komentar yang dilontarkan Rizal.
Untuk diketahui, sehari setelah dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal langsung mengkritik Kementerian BUMN yang berencana membeli pesawat baru untuk perusahaan maskapai penerbangan Garuda Indonesia.
Dia menilai proyek yang dicanangkan Presiden Jokowi hingga 2019 itu tak masuk akal. Bahkan, ia menilai proyek itu adalah proyek ambisius Wapres Jusuf Kalla.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA