Pembangunan megaproyek water front city di Belawan dipastikan berbeda dengan konsep water front city yang ada di negara-negara lain seperti di Dubai, Penang dan beberapa kota lainnya di luar negeri. Namun pembangunan megaproyek ini menurut Ketua Tim Percepatan Pembangunan Kawasan Maritim Kota Medan Rusmin Lawin, akan disesuaikan dengan karakter lokal yang ada di Belawan.
Salah satunya yakni mempertahankan pemukiman nelayan yang akan dikembangkan menjadi lokasi wisata tentang kehidupan nelayan.
"Disana ada kampung nelayan, itu tidak akan digusur, malah akan dikembangkan menjadi objek wisata. Bagaimana orang bisa hidup sebagai nelayan itu kan mahal. Cultural Vision Mind Village itu yang harus dikembangkan bersama," katanya kepada medanbagus.com, Kamis (20/8).
Selain tidak mengganggu kawasan pemukiman nelayan, megaproyek ini juga tidak akan mengubah kondisi pelabuhan Belawan.
"Biarkan Belawan seperti apa adanya, justru itu akan menjadi heritage," ungkapnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA