post image
KOMENTAR
Badan Musyawarah Masyarakat Minang (BM3) Sumatera Utara akan menggelar Baralek Gadang (pesta besar-red).

Acara yang berlangsung pada 18 hingga 20 September 2015 ini, akan diadakan di dua tempat yaitu Rumah Gadang BM3 Sumut, Jalan Adinegoro  dan  Hotel Grand Angkasa, Jalan Perintis Kemerdekaan.

"Acara ini akan diisi dengan berbagai kegiatan, seperti seni budaya Minang, bazar makanan khas Minang dan lomba lagu Minang, lomba Tambua Tansa dan lomba pidato adat yang terbuka untuk umum. Untuk acara perlombaan diadakan di Rumah Gadang BM3 Sumut dan acara puncaknya diadakan di Hotel Angkasa," kata Wakil Sekretaris Panitia Baralek Gadang BM3 Sumut, Arief Wahyudi SH, Rabu (19/8).

Dijelaskan Wahyudi, acara ini dikemas secara kolosal dan melibatkan seribu lebih masyarakat Minang di Sumut.

"Hiburan rakyat seperti  Saluang yang didatangkan dari Kabupaten Agam dan Kabupaten 50 Kota Sumatera Barat juga ada di acara baralek gadang ini. Para seniman tradisional Minang juga akan meramaikan acara ini," katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan menghadirkan kesenian tradisional kampung halaman di Medan.

"Mudah- mudahan acara ini dapat mengibati rasa rindu kampung dan mempererat hubungan silaturahmi sesama orang minang diperantauan," ujarnya.

Ketua Umum BM3 Sumut, H Syahruddin Ali MSi melalui Sekretaris Umum, HM Yunan Sirhan mengatakan, acara baralek gadang yang akan diadakan merupakan gagasan perantau Minang Sumatera Utara.

"Ada semacam kerinduan parantau akan kampung halaman. Bisa saja  sudah lama tak pulang kampung, karena kesibukan dan lain sebagainya," katanya.

Untuk memeriahkan acara baralek gadang tersebut, pihaknya akan mengundang tokoh Minang nasional seperti Gamawan Fauzi, Azwar Anas, Indra J Piliang, Karni Ilyas, Tifatul Sembiring, Ketua DPD RI Irman Gusman, Mentri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan beberapa tokoh lain.

"Kita juga berencana dan mengupayakan kedatangan Wakil Presiden RI,  Jusuf Kalla, yang merupakan  urang sumando masyarakat Minang. Mudah-mudahan beliau berkenan hadir bersama kita," pungkasnya.[rgu]

FOSAD Nilai Sejumlah Buku Kurikulum Sastra Tak pantas Dibaca Siswa Sekolah

Sebelumnya

Cagar Budaya Berupa Bangunan Jadi Andalan Pariwisata Kota Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Budaya