Program Markobun Mahita yang dilakukan kelompok tani (poktan) Aek Pahu di Desa Aek Pahu, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan mulai menunjukkan hasil. Tanaman semangka milik mereka yang ditanam pada lahan seluas 5 ribu meter per segi atau 0,5 hektar mulai menghasilkan buah sebanyak 10 ton.
Kelompok tani yang dipimpin oleh Pahri Hasibuan ini mengaku mereka berniat untuk menjadikan Batang Toru menjadi salah satu sentra palawija salah satunya dengan mengandalkan buah Semangka sebagai andalannya.
"Kita berharap program Markobun Mahita ini bisa menjadi model bagi petani di Tapanuli Selatan untuk meningkatkan hasil pertaniannya," katanya melalui rilis yang dikirim, Rabu (19/8).
Kelompok tani Aek Pahu ini sendiri merupakan binaan dari Tambang Emas Martabe. Baru-baru ini program Markobun Mahita ini berhasil meraih perak pada ajang Anugerah Apresiasi Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) 2015 untuk CSR Best Practice For Millenium Development Goals Toward Sustainable Development Goals dalam rangka mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
"Program ini menjadi salah satu program dari Martabe sebagai bentuk CSR bagi warga yang umumnya petani," ujar Manajer Pengembangan Masyarakat Tambang Emas Martabe, Latif Supriadi.
Pada kesempatan yang sama, Tambang Emas Martabe dan Poktan Aek Pahu juga meresmikan Saung ‘Sopo Parsadaan Aek Pahu’ berukuran 4 x 6 meter yang berfungsi sebagai tempat penyuluhan pertanian oleh BP3K (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) Batangtoru untuk poktan Aek Pahu.[rgu]
KOMENTAR ANDA