Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato kunci pada seminar nasional kebangsaan bertema "Mengkaji Sistem Ketatanegaraan Indonesia: Apakah Sudah Baik?" dalam rangka memperingati Hari Konstitusi di Gedung Nusantara V Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (Selasa, 18/8).
Dalam pidato, Ketum PDIP itu sempat menceritakan soal nasib kadernya Tri Rismaharani di Surabaya yang sempat terancam gagal ikut Pilkada Serentak 2015.
Dia mengaku pusing dengan adanya Peraturan KPU (PKPU) Nomor 12 Tahun 2015 yang mengatur bila hanya satu pasangan calon hingga pendaftaran ditutup oleh KPU, maka Pilkadanya ditunda hingga 2017.
"Ini saya sedang pusing. Tiba-tiba KPU buat peraturan Pilkada serentak di 269 daerah. Tidak teratur dengan baik. Tiba-tiba ada pemimpin yang dicintai rakyat, tapi dia tidak punya lawan, dia (Risma) jadi bingung sendiri," ujar Megawati.
Dia pun meminta Risma agar tetap yakin agar bisa ikut Pilkada Serentak 2015. Jika ada kebingungan maka sebaiknya dikonfirmasi kepada pihak penyelenggara Pilkada, yakni KPU.
Megawati melihat jika ditunda ke penyelenggaraan Pilkada, lalu ada jabatan pelaksana tugas (Plt) maka dinilai tidak akan bisa optimal. Pasalnya, jabatan Plt tak punya kemampuan untuk melahirkan kebijakan strategis.
"Kalau tunggu 2017, ada Plt, alangkah senangnya Plt, tapi dia tidak punya kebijakan strategis. Ini otak saya buat apa ya, kalau seperti itu (ditunda). Dia, pemimpin dicintai rakyatnya," tukasnya.[hta/rmol]
KOMENTAR ANDA